Sejarah Desa

Sejarah Desa Brokoh

 

Desa Brokoh adalah suatu Desa berkembang yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang Propinsi Jawa Tengah. Desa Brokoh sudah ada semenjak kerajaan atau masa pendudukan Belanda Nama Brokoh  berarti “ Barokah/ Berkah , Pada saat sebelum tahun 1931 Brokoh masih masuk dalam wilayah kekuasaan Kabupaten ( Kadipaten ) Batang, dengan jumlah tidak lebih dari 150 orang, yanh menyebar di enam Dukuh, dengan segala kekurangan atau keterbelakanganyang pada waktu itu Desa Brokoh dipimpin oleh seorang Kepala Desa ( Lurah ) yang bernama Kasro beliau berasal dari Dukuh Kupang. 

             Pada tanggal 1 Januari1931 seluruh wilayah kabupaten Batang ditarik oleh penguasa Belanda yang kemudian disatukan dengan Kabupaten Pekalongan, Karena sesuatu hal Kepala desa brokoh diganti oleh Darsan, yang tercatat sebagai kepala desa ke dua dimasa pemerintahan Belanda, Setelah Indonesia merdeka jabatan kepala desa dijabat oleh Sanubari yang berasal dari dukuh Siwagu, setelah beberapa lama menjabat kemudian posisi kepala desa digantikan oleh Ambari beliau kepala desa pertama dari dukuh Krajan, kepemimpinan beliau tidak berlangsung lama karena tidak mau tunduk dengan kepemimpinan Belanda pada masa Agresi militer ke dua tahun 1949  maka nasib tragis menimpanya, beliau  dibunuh kemudian  jasadnya dibuang disungai Sendang.

             Sepeninggalnya Ambari pemerintahan Desa Brokoh mengalami vacuum of power / masa kekosongan kekuasaan, dengan kesepakatan para tokoh masyarakat se- Desa Brokoh akhirnya diadakan pemilihan kepala desa yang kemudian tercatat sebagai pemilihan kepala desa pertama sepanjang sejarah berdirinya Desa Brokoh, yang pada waktu itu dimenangkan oleh Kardaan beliau berasal dari dukuh Siwagu yang merupakan sosok kepala desa yang sangat disegani dan dicintai bukan saja oleh rakyatnya tapi juga dari atasanya karena kedermawanan dan karismatiknya. 

              Pada tanggal 08 april 1966 bertepatan dengan hari jum’at kliwon, Kabupaten Batang kembali memisahkan diri dari wilayah Pekalongan, hal ini membuat pemerintahan diDesa Brokoh secara admnistrasi juga terkena imbasnya sehingga terjadi masa transisi, pada masa ini kepala desa dijabat oleh Ratmin yang berasal dari Dukuh Kupang, dengan pusat pemerintahan sementara berada dirumahnya, namun setelah keadaan berangsur mulai  membaik akhirnya pemerintahan kembali ke Dukuh Krajan lagi hingga sekarang. Adapun jabatan kepala desa selah kepemimpinan Ratmin secara berurutan adalah sebagai berikut :

                                - Durahim          : 1967  - 1973

                                - Bahrun            : 1973  - 1979

                                - Dalil                 : 1979  - 1986

                                - Mukmin          : 1986  -  2007 ( Dua periode )

                                - Darma nyoto : 2007  - 2019 ( Dua periode )

                                               - Mukmin          : 2019  -  sekarang

 

 

Desa Brokoh dibidang keagamaan tergolong  desa agamis karena mayoritas penduduk 99 % adalah penganut agama islam,nuansa religius sangat nampak sekali di Desa Brokoh dengan banyaknya kegiatan syiar agama yang bernuansa islam untuk  kegiatan pendidikan formal terdapat  RA (Raudhotul Athfal) setara TK dan yang setara dengan SD terdapat MI ( Madrasah Ibtidaiyah ) sedangkan untuk pendidikan agama yang non formal terdapat TPQ (Taman Pendidikan Qur’an) dan Madin ( Madrasah Diniyah). Untuk kegiatan syi’ar islam dari para remaja terdapat 4 kelompok jamaah solawat rebana dan 6 jama’ah maulid berjanji remaja  sedangkan untuk kegiatan syiar orang tua terdapat 12 jamaah tahlil putra dan 12 jamaah tahlil putri yang rutin mengadakan kegiatan pengajian setiap minggunya. Nuansa agamis semakin kental  karena didesa Brokoh terdapat beberapa tokoh agama terpandang yang mempunyai jabatan tingkat kecamatan bahkan tingkat kabupaten.

 Desa Brokoh kehidupan dibidang Politik sangat terlihat,adapun implementasi/cerminan kegiatan  di Bidang Politik, DiDesa Brokoh tercatat ada 5 partai politik yang mempunyai kepengurusan lengkap ditingkat desa bahkan hampir disetiap Pemilu legislatif terdapat calon legislatif yang maju mencalonkan diri.Tercatat ada 3 mantan anggota Dewan yang pernah menjabat masing-masing 2 periode berasal dari Desa Brokoh.

Dibidang ekonomi terdapat keanekaragaman mata pencaharian dari penduduknya mulai dari Petani, nelayan, Pengrajin batu bata, pertukangan (tukang kayu dan bangunan), pengrajin emping mlinjo, penderes getah pinus, pengrajin anyaman bambu, penjahit/konveksi rumahan,usaha perbengkelan, dan lain sebagainya.

Dan saat ini muncul usaha pengrajin Blangkon dengan nama produk " Ringin Keramat " yang diharapkan menjadi salah  satu produk unggulan Desa Brokoh, Produk Blangkon tersebut sudah banyak di gunakan oleh berbagai kalangan masyarakat, mulai rakyat biasa, pejabat maupun para ulama. 

Mata pencaharian dari sebagian penduduk Desa Brokoh merupakan Petani dan Buruh tani mengingat Desa Brokoh merupakan Desa Agraris. Luas wilayah Sawah di Desa Brokoh seluas 124,841 ha yang dulu merupakan salah satu sentra penghasil beras di Kecamatan Wonotunggal .

Namun sepuluh tahun terakhir ini keadaan berbalik hampir 360 derajat, Lahan produktif yang semula digunakan untuk persawahan sekarang beralih fungsi menjadi pekarangan dengan tanaman pohon sengon yang disebabkan  3 (Tiga ) saluran Irigasi yang ada di Desa Brokoh  terjadi kerusakan yang sangat parah.

Untuk masa yang akan datang dan dalam penyusunan RPJM Desa ini adalah memprioritaskan pada pembangunan Insfrastruktur Irigasi yang diharapkan meningkatkan produksi beras yang merupakan andalan mata pencaharian sebagian besar warga Desa Brokoh.